Thursday, 21 August 2025

Puluhan Pelajar di PALI Keracunan Massal Usai Santap Siang Gratis di Sekolah

Keracunan Massal Pelajar Guncang PALI, Suara Tangis dan Sirine Bersahutan di RSUD Talang Ubi**

Sumatera Selatan – Senin (5/5), waktu menunjukkan pukul 16.39 WIB. Di RSUD Talang Ubi, suasana mendadak berubah menjadi ruang duka yang hiruk dan penuh jeritan. Puluhan pelajar dari lima sekolah datang bergelimpangan sebagian digendong orang tua, sebagian lain dipapah petugas medis, wajah pucat dan tubuh lemas.

Hari itu, menu makan siang di sekolah menjadi mimpi buruk bagi para siswa dan orang tua mereka. Diduga, ikan tongkol yang menjadi bagian dari ransum makan siang gratis menjadi pemicu keracunan massal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Jeritan seorang ibu menggema di lorong IGD, menarik perhatian siapa pun yang berada di sana. Wajahnya panik, tangannya menggenggam anak yang sudah tak kuat berdiri. Anak itu lemas, matanya setengah tertutup, dan napasnya berat.

Beberapa pelajar menangis, beberapa muntah di sudut IGD. RSUD Talang Ubi berubah jadi zona darurat.

Menu hari itu: nasi putih, tempe goreng, sayur asam, dan ikan tongkol. Sebuah kombinasi sederhana yang berujung petaka.  Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, yang langsung turun ke rumah sakit bersama jajaran pemda, TNI, dan Polri.

Pemerintah menyebut total sementara ada 64 pelajar terdampak, tersebar di lima sekolah. Namun, angka itu bisa bertambah, mengingat laporan dari Puskesmas Talang Ubi yang juga menerima korban.
Di tengah kekacauan itu,  banyak wali murid duduk di bangku ruang tunggu, memegang tangan anaknya yang kini dirawat. Tatapannya kosong. Mereka belum sepenuhnya percaya bahwa makan siang biasa bisa berubah jadi mimpi buruk.

Kapolres PALI, AKBP Yunar Hotma, menyatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan pendataan dan akan menelusuri jalur distribusi makanan. Pemerintah juga mengerahkan tim dari Dinas Kesehatan dan ahli gizi untuk meninjau ulang prosedur makan siang gratis.

“Semua pihak akan bergerak sesuai tugas pokok masing-masing. Yang jelas, keselamatan anak-anak adalah yang utama,” ujar wakil Bupati.

Kini, perhatian tertuju pada hasil laboratorium yang akan menentukan: apakah benar si ikan tongkol menjadi biang kerok, atau ada kelalaian lain dalam proses penyajian?
Yang pasti, hari itu, bukan hanya anak-anak yang terguncang. Tapi juga kepercayaan orang tua terhadap makanan yang seharusnya menyehatkan.(SM)

Berita Terbaru

80 Tahun Merdeka, Negara Masih Menetek Darah Rakyat
17 Agu

80 Tahun Merdeka, Negara Masih Menetek Darah Rakyat

Benarkah Indonesia 2030 Bisa Bubar SUMATERA– Delapan dekade setelah Proklamasi 1945, rakyat Indonesia kembali menatap wajah ironi. Negeri yang disebut

Jejak BBM “Langka di Pompa, Melimpah di Jerigen”: Dari Musi Rawas, Lubuklinggau hingga Muratara
17 Agu

Jejak BBM “Langka di Pompa, Melimpah di Jerigen”: Dari Musi Rawas, Lubuklinggau hingga Muratara

MUSI RAWAS – Alih-alih menjadi tempat pelayanan publik untuk kebutuhan energi masyarakat, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.316.154 yang

Buruh Diberhentikan Sepihak, Gugat Perusaaan “Sudah Bertahun Kami Menuntut Hak”
05 Agu

Buruh Diberhentikan Sepihak, Gugat Perusaaan “Sudah Bertahun Kami Menuntut Hak”

SUMSEL— Perjuangan tiga buruh yang diberhentikan secara sepihak oleh sebuah perusahaan fasilitas bidang olah raga golf di Palembang memasuki babak

Solusi Kontras, Banjir Bandang wilayah Ulu Muratara
14 Jul

Solusi Kontras, Banjir Bandang wilayah Ulu Muratara

Solusi Kontras, Banjir Bandang wilayah Ulu Muratara //Tebang 1.104 Ha Hutan di Muara Kuis SUMSEL — Deru air bercampur lumpur

Diplomasi dari Belantara: Gajah, Raja, dan Janji Hijau Prabowo-Charles di Jantung Aceh
19 Jun

Diplomasi dari Belantara: Gajah, Raja, dan Janji Hijau Prabowo-Charles di Jantung Aceh

Aceh Tengah – Kabut pagi menyelimuti lereng Pegunungan Peusangan saat langkah kaki gajah Sumatera memecah keheningan hutan. Di antara kicau

Jenderal Gerilya Vs Jenderal Meja
18 Jun

Jenderal Gerilya Vs Jenderal Meja

//Sengketa 4 Pulau dan Bara Dingin di Jantung Istana Jakarta—Drama politik Indonesia kembali bergelora, kali ini dari garis perbatasan laut

berita terkini

80 Tahun Merdeka, Negara Masih Menetek Darah Rakyat
17 Agu

80 Tahun Merdeka, Negara Masih Menetek Darah Rakyat

Benarkah Indonesia 2030 Bisa Bubar SUMATERA– Delapan dekade setelah Proklamasi 1945, rakyat Indonesia kembali menatap wajah ironi. Negeri yang disebut

Jejak BBM “Langka di Pompa, Melimpah di Jerigen”: Dari Musi Rawas, Lubuklinggau hingga Muratara
17 Agu

Jejak BBM “Langka di Pompa, Melimpah di Jerigen”: Dari Musi Rawas, Lubuklinggau hingga Muratara

MUSI RAWAS – Alih-alih menjadi tempat pelayanan publik untuk kebutuhan energi masyarakat, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.316.154 yang

Buruh Diberhentikan Sepihak, Gugat Perusaaan “Sudah Bertahun Kami Menuntut Hak”
05 Agu

Buruh Diberhentikan Sepihak, Gugat Perusaaan “Sudah Bertahun Kami Menuntut Hak”

SUMSEL— Perjuangan tiga buruh yang diberhentikan secara sepihak oleh sebuah perusahaan fasilitas bidang olah raga golf di Palembang memasuki babak

Solusi Kontras, Banjir Bandang wilayah Ulu Muratara
14 Jul

Solusi Kontras, Banjir Bandang wilayah Ulu Muratara

Solusi Kontras, Banjir Bandang wilayah Ulu Muratara //Tebang 1.104 Ha Hutan di Muara Kuis SUMSEL — Deru air bercampur lumpur

Diplomasi dari Belantara: Gajah, Raja, dan Janji Hijau Prabowo-Charles di Jantung Aceh
19 Jun

Diplomasi dari Belantara: Gajah, Raja, dan Janji Hijau Prabowo-Charles di Jantung Aceh

Aceh Tengah – Kabut pagi menyelimuti lereng Pegunungan Peusangan saat langkah kaki gajah Sumatera memecah keheningan hutan. Di antara kicau

Jenderal Gerilya Vs Jenderal Meja
18 Jun

Jenderal Gerilya Vs Jenderal Meja

//Sengketa 4 Pulau dan Bara Dingin di Jantung Istana Jakarta—Drama politik Indonesia kembali bergelora, kali ini dari garis perbatasan laut